Ini sekedar catatan singkat tentang apa yg marak terjadi diantara
kehidupan para remaja menuju dewasa…dan tangkupan tangan ini dihanturkan
jika kepanjangan…ini rangkaian kata tentang sebuah kisah yg datang pada
saya tak tentu waktu…tulisan yang lalu sudah sampai kepada
pembacanya..ia tak mencari..ia hanya dinanti..
Sebuah
pertanyaan sempat saya sematkan diakhir tulisan yg lalu …ketika janji
mengikat sudah terucap, namun kehendak hati belum lagi pasti…tentu tiba
keraguan dalm jiwa tentang apakah si dia yg terikat janji merupakan
sosok yg pantas buat dijadikan tambatan hati ?? memang , janji itu tak
wajib ditepati..toh belum ada ikatan resmi..namun,apakah si dia yg
sedang menunggu sampai hati melepas begitu saja tanpa ada kesadaran diri
???
Ini topic kita pada tulisan kali ini, tentang bagaimana
solusi agar kata ''tak jadi'' tersampaikan dengan suci tanpa ada
emosi…tentu,setiap manusia tahu bagaimana solusi terbaik buat diri dia
sendiri..ia lebih tahu kadar dirinya dari org lain..Allah عز وجل
berfirman
بل الانسان علي نفسه بصيرة
bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri.
ia menjadi saksi atasa apa yg ia perbuat, ia juga lebih tahu apa yg pantas buat dirinya…maka benarlah seorang yg mengatakan
رحم الله امراء يعرف قدر نفسه
Semoga allah merahmati seseorang yg mengetahui kadar kemamapuan dirinya
Maka
kita katakan diawal bahwa untuk sebuah solusi mesti terpenuhi dengan
cara yg bijak dan penuh hikmah hatta kepada diri sendiri…kita tahu bahwa
qaidah dalam mengambil sebuah kepuusan secara hikmah ada 2..yang
pertama adalah tamyiiz hukum dan yg kedua adalah tanziil hukum…pertama
kita bedakan dan pilah setiap masalah agar sesuai dengan konteks…apakah
masalah ini merupakan suatu kebiasaaan dalm sebuah keluarga ? dalam
artian, apakh keluarga kita merupakan org yg biasa dan tak mengannggap
hubungan dengan wanita sebelum ada ikatan resmi sebagai hubungan
terlarang ? atau malah sebaliknya…ketika pembedaan permasalahan sudah di
dapatkan maka masuklah pada tahap kedua..yaitu penurunun hokum dan
solusi terbaik…dan insya allah ketika solusi itu sudah tersampaikan
kepada kita dengan memenuhi syarat agar sesuatu itu menjadi hikmah maka
dengan mudah kita akan menerima..
Thoyyib, kita kembali pada
jiwa yg dahulu terlena dan kini sudah semakin beranjak pergi meniggalkan
masa lalu..ketika dahulu kata kata indah dalam sebuah rangkaian prosa
tersampaikan secara sadar pada si wanita (baca : gombal) dan puluhan
hadiah berupa kaligrafi indah mupun barang berharga sudah diberikan Cuma
Cuma dengan modus mempererat silah ukhuwah agar tak terjadi
kerenggangan dalm biduk hubungan maya…maka untuk berkata selama tinggal
tentu butuh tenaga yg tak sedikit dan mental yg tak lemah…
Kriteria
wanita yg baik sudah diketahui dengan duduk berguru di majaalis ilmu ,
hingga keraguan pada objek janji tersebut semakin menjadi..Sabda
Rasulullah صلي الله عليه وسلم tentang kenapa para wanita dinikahi sudah
pula diketahui..dan setelah mumarosah yg mendalam serta munaqosyah yg
mendetail..maka langkah pun diambil..
Namun yg menjadi
musykilah adalah seperti yg sudah tersampaikan diatas,janji itu sudah
terucap…cinta itu sudah menghujam…rindu itu sudah membuta…bagaimana
bergerak menjauh sedang si dia sudah menunggu penepatan?? Kita katakan
sebuah kalimat hikmah dari para pendahulu :
من ترك شيء لله عوض الله خيرا منه
Barangsiapa meniggalkan sesuatu karena allah niscaya allah akan gantikan dengan yg lebih baik darinya.
Hakikatnya
ini merupaka qaidah umum bagi setiap org yg ingin bergerak maju dan
keluar dari satu kubangan.. baik dari jeratan cinta buta yg belum
terikat akad, maupun yg ingin berlari dari taring maksiat yg sudah
meggrogoti hati..
BISMILLAH !! tinggalkan..putuskan !
jujurlah pada allah ! bahwa kita dahulu sudah jatuh pada sesuatu yg tak
benar..niscaya allah akan gantikan dengan yg lebih baik..entah allah
gantikan dengan orang yg lebih baik darinya atau allah gantikan dengan
pertemuan dengan si dia dalam sebuah ikatan suci yang mendalam..sungguh
rencana allah lebih indah dari yg kita bayangkan.
Wanita
itu…ketika sudah jatuh hati maka sulit untuk melepas..begitulah kira
kira perkataan turun temurun dari lisan mereka mereka yg dahulu pernah
muda.ketika kata kata manis serta janji yg seakan suci itu sudah terucap
dari org yg dicinta. Maka masa penungguan pun rela ia lalui demi
datangnya waktu penepatan janji..lalu,,ketika sudah lama menunggu namun
ternyata janji itu harus terabaikan baik karena sudah berpindah kelain
hati atau ingin allah beri yg terbaik..tak sedikit dari mereka yg harus
membenci setelah dahulunya mencintai…
Jalan terbaik ketika
ingin meninggalkan adalah kesadaran dari kedua bilah pihak…karena jika
kesadaran hanya bertepuk sebelah tangan, bisa jadi dia yg dulunya
memiliki cinta malah berubah menjadi benci..ia akan coba ceritakan pada
yg rekan rekannya bahwa ada seorang pria yg pernah berjajji akan
mengikat dalam akad namun malah pergi.padahal hakikatnya ia tak tahu
bhawa si pria ada yg memang sedang berusaha menjaga diri dari apa yg
tidak Allah ridhoi.
Akhir kalimat dari ini semua…jangan
mendekati jika belum siap menikahi, jika janji sudah terucap berusahalah
menjadi lebih baik,baik engkau yg mengucap janji atau engkau yg
dijanjikan,jika tak sesuai , jangan segan untuk membatalkan..karena
janji sebeluma akad terucap tak ada kewajiban buat ditepati !!!!
PUTUSKAN HUBUNGAN , TINGGALKAN !!! KARENA ALLAH AKAN GANTIKAN.
Jakarta, 28 February 2018
abu hatim huzaifah ali akbar